Sunday, May 30, 2021

KEEP ON SMILING

- Astrid
Apasih bahagia menurut kamu?
Well, pernah ga si mikirin hal itu? Im pretty sure pasti sudah, kan dari kecil biasa 'dicekokin' dengan apa sih arti bahagia itu..

Guru biasanya bilang kalo bahagia itu adalah disaat kamu sukses mencapai cita cita.
Orangtua biasanya bilang bahagia adalah disaat kamu bisa berbakti dan membawa mereka ke pintu surga.

Tapi coba lupakan dulu sejenak bahagia menurut dunia, dan berpikir apasih bahagia yang benar benar versi kamu?
Semua orang pasti memiliki jawaban yang berbeda terlepas dari jawaban cliche yang diberikan orang dewasa ketika kita masih kecil.
Tapi apapun jawaban kamu tentang arti bahagia ga masalah asal definisi bahagia itu sesuai dengan hal dibawah ini :

- Bahagia itu harus mudah
Kalo bahagia itu adalah standart dan devinisi dari kita sendiri, kenapa kita harus menaruh bar tinggi-tinggi dan menyulitkan diri sendiri untuk di lompati?
"Bahagia itu disaat aku bisa berguna agama, bangsa, dan dunia" kwkwkwkwkwkw :v
Keenaapaaa menyulitkan diri sendiri? sampe bahagia aja harus bisa bermanfaat bagi agama, bangsa, dan dunia?

Laaa bermanfaat itu definisinya apa ya?

Sedangkan bahagia (menurutku) ya hal2 yang sepele sih, kaya bisa makan pizza 1Meter tiap minggu dengan temen temen😭

Akhirnya siapa yang tiap minggu bisa bahagia? dan siapa yang mati-matian sampe dia meninggal dan masih belum pantas untuk bahagia?

- Bahagia itu harus mencangkup diri sendiri
Well, kalo definisi bahagiamu itu sudah ada orang lain PLIS BGT "DICORET"
hey! sadar hey! Untuk mengurus emosi dan mood sendiri itu butuh perjuangan panjang yang sampe sekarang malah keknya belum bisa, terus sekarang malah mau sok sokan bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain?

Yo mikir lagi, ya kalo yang mau dibahagiain itu orang "waras" kalo bahagia versi orang yang meh mbo bahagiain itu berguna bagi agama, nusa, dan dunia pie jal? wkkwk :v

Ya pada akhirnya, kamu mau bahagia yo harus berjuang setengah mati dulu to. Harus bahagiain orang lain, bahagiain diri, sendiri dan nanggung beban definisi bahagia orang itu, duhhhh.... jadi sekarang kamu juga harus berguna bagi "agama, nusa dan dunia" wadalah, gek terus kapan jal bahagiamu?

Lanjut pt.2 ya! 

Saturday, May 8, 2021

OVERTHINKING?!!


OVERTHINKING?!!!
 - Astrid

Seringnya disaat kita ada masalah tanpa sengaja malah mendramatisir permasalahan tersebut diotak kita.
Sebetulnya itu masalah kecil tapi jadi stress/beban karena melihat masalah itu 10 bahkan 100 kali lebih besar.

FAKTA (kejadian sebenarnya) + OPINI (pendapat pribadi kita) = OVERTHINK/STRESS/ANXIETY

Kalo aku, punya cara bagaimana untuk melihat permasalahan itu agar sesuai porsinya :
1. Tulis permasalahan itu dikertas.
2. Highligt (stabilo) dibagian mana itu nyata.
3. Tinggalin yg mana itu pendapat sendiri.
4. Lalu baca lagi, auto sadar dan bisa melihat permasalah sebenarnya kecil dan singkat.
Tidak serumit dan sepanjang yang ada di otak kita.

CONTOH MASALAH :
Hari ini aku naik bus untuk kerja, saat naik bus sopir bertanya "mana kartu identitasmu?" akupun mengambil kartu didalam tas dan menunjukannya.
Setelah itu ada beberapa orang yang masuk ke bus tanpa ditanya apapun oleh supir bus.
Bom! Pasti karena aku asian dan yang lain eropa, makanya supirnya begitu! dasar rasis!1!1!1!
Memang selalu begitu, dia pasti berpikir aku hanya menumpang makanya tidak dihargai! blablablabla
Dulu di Perancis juga begitu, pernah diginiin! blablablabla
Padahal sudah berusaha untuk blablabla
SAMPAI 3 LEMBAR..)*

Contoh setelah ditulis dan di highlight :
*(Hari ini aku naik bus untuk kerja, saat naik bus sopir bertanya "mana kartu identitasmu?" akupun mengambil kartu didalam tas dan menunjukannya.
Setelah itu ada beberapa orang yang masuk ke bus tanpa ditanya apapun oleh supir bus.)*

Bom! Pasti karena aku asian dan yang lain eropa, makanya supirnya begitu! dasar rasis!1!1!1!
Memang selalu begitu, dia pasti berpikir aku hanya menumpang makanya tidak dihargai! blablablabla
Dulu di Perancis juga begitu, pernah diginiin! blablablabla
Padahal sudah berusaha untuk blablabla
SAMPAI 3 LEMBAR...)*

Setelah di highlight baru keliatan ternyata faktanya cuma segitu, dan yang bikin panjang dan rumit itu asumsi kita sendiri.

Btw, itu orang lain kenapa ga ditanya kartu identitas karena mereka udah kalungin itu kartu dileher, jadi udah keliatan.

Nah! ketahuan kan gimana overthinking dan asumsi awal itu bikin kita punya permasalahan yang ternyata ga nyata.

Jadi next time be careful, semua yang dipikirkan belum tentu real.

Sekian - Terimakasih (:

GUARANTEE

GIMANA CARANYA SUPAYA BISA PERCAYA KALO KITA GAAKAN DI KHIANATI ORANG LAIN (LAGI)? Well, gausah musingin bagaimana caranya buat ...