Tuesday, June 15, 2021

"[treat] TRAUMA"


Astrid- 
Jadi pengen sharing tentang trauma dan trigger dari pandanganku sendiri, semoga mudah untuk dipahami yaa..♥️😉👋

Oke, first lets say semua orang punya tanah lapang masing-masing dulu..

Dan disaat ada kejadian menyakitkan ini terjadi sekali, its okay.
Karena disaat dijalani, lubangnya cuma 10cm. Tapi, disaat kejadian menyakitkan datang berulang-ulang (contoh : aku ketemu cowo yang tingkahnya sama dengan mantanku, he text another girl, send love emojis, and he says 'just friend', dan terjadi lagi) maka galian tadi makin dalam dan dalam. Bisa sampe ratusan meter bahkan lebih dalam lagi.
Lubang yang bikin kita jatuh ini adalah "trauma"

Sebagai manusia, karena tidak tau bahwa lubang ini ada, biasanya kita mencoba kuat dan men-distract diri seolah-olah lubang ini tidak pernah ada.

Seolah-olah kita tutup dengan kain hitam yang lebar supaya orang tidak tau jika kita mempunyai luka. Sehingga dari luar tanah lapang ini terlihat sempurna.

Sampai ada saat-saat dimana ada yang namanya "trigger" (pemicu).
Suatu kejadian atau ada seorang memicu "luka" itu muncul lagi.
Seandainya suatu hari ada seorang berkata sesuatu, tentu akan jatuh lagi ke dalam lubang yang tadi yang sudah tertutup kain tadi, karena lubangnya sekarang jadi bertambah another 100cm, kainnya secara sengaja terbuka lagi dan aku terpelosok lagi.
Maka dari itu, kejadian yang sama akan di react secara berbeda oleh 'A' dan 'B', karena 'A' punya trauma sehingga akan mudah ke trigger, dan 'B' tidak punya, maka tidak menyadari apa yang orang lain katakan..

Then, WHAT SHOULD I DO?
Ya menurutku satu satunya cara adalah dengan menutup lubang tadi satu persatu, 10cm per 10cm.
Ga bisa instant juga, karena seperti trauma yang terbentuk, healing pun butuh proses.

Dan pada prosesnya nanti, walau kamu sudah menutup sebagian lubang galian bekas masa lalu, akan ada dimana seseorang berkata sesuatu dan kamu ke-trigger lalu jatuh lagi.

But this time, jatuhnya gaakan terlalu dalam, karena sebagian sudah di isi lubangnya. Dan disaat itu terjadi please keep going!
Karena walau jatuh meski masih jauh, itu progresnya!
Walau ga keliatan, tapi healing!

So, please continue n' be strong.

Sunday, June 6, 2021

KEEP ON SMILING pt.2

Astrid
- Definisi bahagia itu harus bisa kamu kontrol.
Misal contoh nih, "aku bahagia kalo orang yang aku sayang sehat semua"
Waduh, nanti kalo ada yang sakit, dan meninggal, apakah kamu selamanya bakal menderita?
Bukannya lahir, sakit, meninggal itu termasuk siklus kehidupan? 
Bukannya awal kamu dari lahir kamu tau bahwa ga selamanya manusia akan sehat to?

Lah, dengan begitu berarti apakah kenyataan membuat kamu lahir dengan "nasib" sebagai orang yang tidak bisa bahagia?
Jawabannya terserah, ada di kamu. Toh definisi bahagia itu kamu yang buat, bukan Tuhan..

- Harus realistis sih
"Aku bahagia disaat disayang semua orang"
"Aku bahagia disaat semua mimpiku tercapai, excatly semua yang aku mau"

Pertanyaannya, ada ga orang yang disayang semua orang?
Bisa ga semua hal terjadi exactly sesuai ekspetasi kamu? "exactly" loh ya..

Semakin tinggi standart bahagia yang kalian taruh semakin susaaaah rasanya mau bahagia.
Lalu kalian bertanya-tanya dan iri "Tuhan, kenapa dia bisa bahagia kok aku engga?" kenapa Tuhan? Salahku apa?

Ya salahmu itu, bahwa dia mengartikan bahagia sebagai "bangun siang disaat dia ga kerja" sedangkan bahagia menurut versimu itu susah, blibet, angel, ruwet! Yo pantes kan, kalo kamu belum bisa bahagia

Entah hidup sampai umur 100 atau umur kita cuma sampai 20, hidup luar buasa singkat!

Maka berbahagialah dengan alasan alasan bodoh yang bikin orang terheran-heran "gini aja kamu udah seneng?"
YES! Aku selalu bahagia dari hal hal kecil...

Jadi, apa arti bahagia buat kamu? 

GUARANTEE

GIMANA CARANYA SUPAYA BISA PERCAYA KALO KITA GAAKAN DI KHIANATI ORANG LAIN (LAGI)? Well, gausah musingin bagaimana caranya buat ...