Astrid
- Definisi bahagia itu harus bisa kamu kontrol.
Misal contoh nih, "aku bahagia kalo orang yang aku sayang sehat semua" Waduh, nanti kalo ada yang sakit, dan meninggal, apakah kamu selamanya bakal menderita?
Bukannya lahir, sakit, meninggal itu termasuk siklus kehidupan?
Bukannya awal kamu dari lahir kamu tau bahwa ga selamanya manusia akan sehat to?
Lah, dengan begitu berarti apakah kenyataan membuat kamu lahir dengan "nasib" sebagai orang yang tidak bisa bahagia?
Jawabannya terserah, ada di kamu. Toh definisi bahagia itu kamu yang buat, bukan Tuhan..
- Harus realistis sih
"Aku bahagia disaat disayang semua orang"
"Aku bahagia disaat semua mimpiku tercapai, excatly semua yang aku mau"
Pertanyaannya, ada ga orang yang disayang semua orang?
Bisa ga semua hal terjadi exactly sesuai ekspetasi kamu? "exactly" loh ya..
Semakin tinggi standart bahagia yang kalian taruh semakin susaaaah rasanya mau bahagia.
Lalu kalian bertanya-tanya dan iri "Tuhan, kenapa dia bisa bahagia kok aku engga?" kenapa Tuhan? Salahku apa?
Ya salahmu itu, bahwa dia mengartikan bahagia sebagai "bangun siang disaat dia ga kerja" sedangkan bahagia menurut versimu itu susah, blibet, angel, ruwet! Yo pantes kan, kalo kamu belum bisa bahagia
Entah hidup sampai umur 100 atau umur kita cuma sampai 20, hidup luar buasa singkat!
Maka berbahagialah dengan alasan alasan bodoh yang bikin orang terheran-heran "gini aja kamu udah seneng?"
YES! Aku selalu bahagia dari hal hal kecil...
Jadi, apa arti bahagia buat kamu?
Lah, dengan begitu berarti apakah kenyataan membuat kamu lahir dengan "nasib" sebagai orang yang tidak bisa bahagia?
Jawabannya terserah, ada di kamu. Toh definisi bahagia itu kamu yang buat, bukan Tuhan..
- Harus realistis sih
"Aku bahagia disaat disayang semua orang"
"Aku bahagia disaat semua mimpiku tercapai, excatly semua yang aku mau"
Pertanyaannya, ada ga orang yang disayang semua orang?
Bisa ga semua hal terjadi exactly sesuai ekspetasi kamu? "exactly" loh ya..
Semakin tinggi standart bahagia yang kalian taruh semakin susaaaah rasanya mau bahagia.
Lalu kalian bertanya-tanya dan iri "Tuhan, kenapa dia bisa bahagia kok aku engga?" kenapa Tuhan? Salahku apa?
Ya salahmu itu, bahwa dia mengartikan bahagia sebagai "bangun siang disaat dia ga kerja" sedangkan bahagia menurut versimu itu susah, blibet, angel, ruwet! Yo pantes kan, kalo kamu belum bisa bahagia
Entah hidup sampai umur 100 atau umur kita cuma sampai 20, hidup luar buasa singkat!
Maka berbahagialah dengan alasan alasan bodoh yang bikin orang terheran-heran "gini aja kamu udah seneng?"
YES! Aku selalu bahagia dari hal hal kecil...
Jadi, apa arti bahagia buat kamu?