LAST THING : Forgive Others.
C. Hurt PeopleBahwa setiap orang memancarkan apa yang ada di dalam dirinya. Artinya, jika seseorang itu terluka dia akan melukai orang lain.
At some point, aku mengakui bahwa aku orang yang luar biasa depresi, dan saat itu aku sendiri aja ngga sadar kalo aku sedepres itu.
Aku sakit, sehingga tanpa sadar aku selalu menyakiti orang-orang di sekitarku.
I become people yang self centered dan segala sesuatunya hanya tentang "aku", "masalahku", dan "luka" ku..
Ada suatu "entitlement" disana merasa bahwa "aku" lah yang seharusnya dipahami sehingga aku lupa juga harus memahami orang lain.
Tapi, siapa yang bisa melihat itu selain diriku sendiri?
Again, semua orang berusaha untuk terlihat kuat seringnya kita malah gatau apa yang sudah dilalui orang lain dan how about mental health mereka..
Yang kita tau mereka terlihat biasa-biasa saja sehingga kita memperlakukan mereka seperti orang biasa.
Berbeda dengan orang yang mengalami kecelakaan dan harus duduk dikursi roda selama sebulan. Pasti orang akan memperlakukan dia berbeda? Akan lebih memahami? Akan memberikan mereka standart yang berbeda juga, dia tidak akan diperlakukan seperti orang yang biasa-biasa saja!
Si guru olahraga tidak mungkin meminta dia untuk berlari 2 kilometer seperti murid yang lainnya.
kenapa? Karena dia cidera. He isnt okay and people can see that.
Atau, let say orang yang kena kanker. orang pasti akan lebih sabar menghadapi orang itu, akan lebih pengertian, akan memperlakukan dengan spesial.
Tidak akan memperlakukan dan mengharapkan dia berlaku normal, tidak mungkin si orang tua berharap dia harus masuk pekerjaan favorite di bulan ini.
Kenapa? Karna dia sakit, orang tau dia tidak baik-baik saja!
Tapi penyakit mental beda,
tidak terlihat, dan dianggap tidak ada. Dianggap tabu, dan yang sakitpun seringnya malah disalahkan..
Dan semua orang berbaharap bahwa dia "selalu normal" seperti biasa-biasa saja..
Based on WHO Statistics, sekitar 800.000 orang mati karena bunuh diri setiap tahunnya, dan percobaan bunuh diri dilakukan sekitar 20kali sehingga seorang benar-benar membunuh dirinya sendiri.
Artinya tanpa sadar kita mungkin bertemu orang-orang ini, mereka ada disekitar kita, but invisible, bayangkan seorang yang mencoba untuk mati pagi ini mungkin adalah orang yang kalian temui sore harinya yang berpura-pura bahwa dia baik-baik saja.
Tapi karna hal kecil, dia marah-marah dan berkata kasar sama kamu. Kamu pun tidak bisa memaafkan perlakuan kasarnya yang membuat kamu malu didepan banyak orang.
Seandainya kamu tau bahwa dia sedang sakit yang luar biasa parah, dan sekarat apakah kamu akan bereaksi yang sama atas kata-kata kasarnya?
Kalau kita tidak berharap orang berpenyakit kronis untuk bertingkah normal, mengapa kita berharap orang mempunyai penyakit mental untuk bertingkah normal?
Bukanya keduanya sama sama bisa mengakibatkan kematian?
Aku kadang berkhayal bagaimana jika orang orang memakai kalungnya masing-masing,
"Depresi"
"Baru bercerai"
"Patah hati luar biasa"
"Ibunya meninggal minggu lalu"
"Pernah diperkosa"
"Korban KDRT"
"Ditinggal ayah sejak kecil"
"Korban emotional abused"
Mungkin dengan begitu kita akan menilai orang berdasarkan kapasitas mereka yang sebetulnya. Dan bukan ekspetasi rata yang kita berikan pada semua orang tentang bagaimana manusia normal seharusnya bersikap..
Adil kan?
Tapi imajinasi itu selalu menjadi imajinasi, maka buatlah itu menjadi realita dipikiran kita masing-masing. Disaat kita dilukai, coba lagi berhenti sejenak.
tanyakan, "are u alright?"
Cause maybe they are not. Dan seandainya kamu belum ada di posisi mana kamu sendiri siap dan baik baik juga, maka kamu tidak perlu menerima atau mencoba untuk ada. Tapi kamu cukup memahami lalu pergi, sehingga kamu tidak dapat membenci.
PRAY THEM FOR THE BEST
PRAY FOR THE TO HEAL
Makanya ada old saying bahwa, "kita harus perlakukan semua orang dengan sebaik mungkin, karena kita tidak tahu apa yang sedang mereka hadapi"
Ya karena ini, we really dont know and they dont know too :(
"Ibunya meninggal minggu lalu"
"Pernah diperkosa"
"Korban KDRT"
"Ditinggal ayah sejak kecil"
"Korban emotional abused"
Mungkin dengan begitu kita akan menilai orang berdasarkan kapasitas mereka yang sebetulnya. Dan bukan ekspetasi rata yang kita berikan pada semua orang tentang bagaimana manusia normal seharusnya bersikap..
Adil kan?
Tapi imajinasi itu selalu menjadi imajinasi, maka buatlah itu menjadi realita dipikiran kita masing-masing. Disaat kita dilukai, coba lagi berhenti sejenak.
tanyakan, "are u alright?"
Cause maybe they are not. Dan seandainya kamu belum ada di posisi mana kamu sendiri siap dan baik baik juga, maka kamu tidak perlu menerima atau mencoba untuk ada. Tapi kamu cukup memahami lalu pergi, sehingga kamu tidak dapat membenci.
PRAY THEM FOR THE BEST
PRAY FOR THE TO HEAL
Makanya ada old saying bahwa, "kita harus perlakukan semua orang dengan sebaik mungkin, karena kita tidak tahu apa yang sedang mereka hadapi"
Ya karena ini, we really dont know and they dont know too :(
